Kegalauan tukang topeng monyet terusik dengan adanya kampanye dari Jakarta Animal Aid. Dan beberapa orang bule pecinta binatang yang melarang topeng monyet beroperasi di daerah khusus ibu kota jakarta.Tentu yang namanya bule kalau melarang sesuatu pasti dengan seabreg dalil yang dikemukakan.
Berikut mungkin rujukan alasan larangan yang dimuat wikipedia
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lisa Jones Engel dan kawan-kawan dari Pusat Penelitian Primata, University of Washington, Amerika Serikat yang memeriksa darah dari 20 kera topeng monyet di Jakarta. Mereka menemukan bahwa sekitar setengah dari kera-kera yang diperiksa tersebut positif terkena simian foamy virus (SFV), retrovirus pada primata yang ditengarai tidak menularkan penyakit pada manusia. Dua dari kera-kera yang diperiksa positif simian retrovirus (SRV), yang dapat menular ke manusia. Baik SRV maupun SFV adalah retrovirus, yang secara tipikal bergerak perlahan dalam tubuh inangnya, sehingga memerlukan waktu tahunan sebelum dokter mengetahui dampak virus tersebut.baca sumber
Menurut pengamatan situs tips wisata murah, alasan diatas masih sebatas penelitian, karena sudah dari jaman bahaula topeng monyet beroperasi menghibur masyarakat (baca anak anak) di indonesia belum pernah terdengar kasus seperti yang menakutkan di atas. Tapi alangkahkah baiknya peringatan itu tetap didengar untuk di waspadai. siapa tahu memang begitu adanya. (ojogelemdibujuki dot com)
Bedanya Dimana Antara Sirkus Dan Topeng Monyet
Sirkus adalah pengembaraan anak manusia dalam misi menghibur masyarakat disuatu tempat dengan tontonan akrobat binatang terlatih. dan biasanya diselingi degan badut atau akrobat dari manusia seperti sulap dan sejeinsnya.Dan sirkus yang sudah ada sejak ratusan tahun itu secara pasti tidak diketahui awal tahun berapa dimulai Sedang sirkus moderen sendiri diawali dari zaman Romawi Kuno. Dan untuk sirkus ini sampai sekarang masih tumbuh subur di rusia
Sedang topeng monyet Adalah pengelana sebuah kelompok kecil penghibur dari kampung ke kampung,yang menggunakan alat bantu musik ala kadarnya, seperti terbang dan kadang saron atau bonang.untuk memberi semangat monyet yang melakukan atraksi seperti pada umumnya binatang di sirkus.Dan budaya seni topeng monyet ini ditelusuri situs tips wisata murah juga tidak di ketahui pada tahun berapa di mulai,dan siapa yang mengawali
Kok tukang topeng monyet dilarang hidup di jakarta
Menurut Benfika seperti yag dilansir VIVANews. Sejak 2009, Jakarta Animal Aid telah menyurati berbagai instansi pemerintah untuk memperhatikan masalah yang kian memprihatinkan itu.(tapi sampai sekarang tidak digubris) Dan masih menurut Benfika topeng monyet bukan budaya tapi menyerupai pengemis, (loh pengemis itu juga budaya lho, budaya ngemis itu sekarang lagi ngetrend, menunggu kucuran dana dari atas misalnya. hehe tul ga..? soalnya kalau dana dari bawah kok nonsense ya, salah sendiri kalau dapat ga bagi bagi huuuuuuuu xixixixi)
salam wisata keluarga indonesia
Hehehe getol amat mas.
No comments:
Post a Comment