Gunung salak yang berdiri kokoh di ketinggian 2.211 meter di atas permukaan laut itu menyimpan misteri yang tak berujung. Dalam beberapa catatan menyebutkan, hampir setiap tahun gunung yang berada di perbatasan antara kabupaten sukabumi dan bogor jawa barat ini selalu meminta kurban, khususnya dari kalangan pencinta alam. Dalam riwayatnya, gunung yang masih aktif ini pada tahun 1669 dan tahun 1824, pernah menunjukkan keganasannya, khususnya pada letusan tahun pertama yakni 1669 yang meluluhlantakkan semua daerah yang ada dibawahnya.
Sekitar tahun 90an, Situs tips wisata murah sering mengunjungi Gunung berapi yang mempunyai dua puncak dan yang terkenal angker itu bersama kawan kawan teater dari Gelanggang Remaja Bulungan Jaksel. Khususnya untuk rute menuju puncak Gunung Salak 2, yakni Sukamantri, Ciapus, Tamansari, Bogor. Nah Ciapus itu dulu hampir setiap malam minggu kami melakukan camping disana. Jalan alternatif yang biasa dilewati adalah Cidahu Sukabumi, atau dari Kawah Ratu dekat Gunung Bunder.. Berikutnya kalau kita hendak memanjat ke gunung salak 1, rute yang bisa kita ambil melalui Cimelati dekat Cicurug, Sukabumi Jawa barat Indonesia.
Dalam usaha menguak misteri gunung salak ini, Ada beberapa mitos yang menyebutkan, kalau gunung yang lagi disorot mata dunia itu, pada jaman entah berantah disebutkan sering digunakan sebagai tempat bertapa para raja raja sunda. Di sana terdapat banyak sekali tempat petilasan atau tempat bersemedi para raja dan pengikutnya. Petilasan suci itu tersebar di berbagai titik. Seperti petilasan milik raja Pajajaran, Prabu Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi di kaki Gunung Salak di daerah Bogor dengan total mencapai lebih dari 91 lokasi. “Mungkin bisa ratusan jumlahnya karena pertapa dalam agama Hindu menyucikan Gunung Salak,” begitu kata Eman Sulaeman seorang Budayawan dan Sejarawan Bogor, seperti yang dikutip dari beberapa media online. Di sana juga terdapat makam kuno yang berusia ratusan tahun dengan jumlah mencapai lebih dari 40 makam. Makam itu milik pemuka agama Hindu yang wafat dan dikuburkan di Gunung Salak. Sehingga, banyak yang menganggap jika ingin memasuki wilayah Gunung Salak, harus menjaga perilaku dan sopan santun.
Dalam catatan kelam gunung berapi yang mempunyai dua puncak, yakni Puncak Salak I dan II. Letak astronomis puncak gunung ini ialah pada 6°43' LS dan 106°44' BT. Tinggi puncak Salak I, 2.211 meter dan Salak II, 2.180 meter dpl. Ada satu puncak lagi bernama Puncak Sumbul dengan ketinggian 1.926 meter dpl. itu. Ternyata tidak hanya pesawat Sukhoi super Jet 100 saja yag di kabarkan menghilang disana. Tapi jauh hari sebelum itu gunung salak juga sudah memakan kurban dari jenis pesawat lainnya.
- Tanggal 29 Oktober 2003, Helikopter Sikorsky S-58 jenis Twinpac dengan nomor H-3408 milik TNI Angkatan Udara jatuh di areal kebun kacang dan tanaman singkong di dalam pangkalan udara militer Atang Sanjaya, Bogor. Pangkalan udara ini terletak di kaki Gunung Salak. Tujuh anggota TNI AU, yakni dua penerbang dan lima kru mekanik tewas seketika setelah helikopter buatan Amerika pada 1970 itu terhempas.
- April 2004, Pesawat Ultralight GT-500 jatuh dikecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor yang menewaskan sebanyak 2 orang 2 bulan kemudian pada tanggal 20 Juni di tahun yang sama tahun 2004, pesawat jenis Cessna 185 Skywagon jatuh di danau Lido, Cijeruk, Bogor. Sebanyak lima orang dinyatakan tewas, salah satunya adalah atlet terjun payung bernama Edy Cristino.
- Tanggal 26 Juni 2008, Kembali pesawat milik TNI Angkatan Udara jenis Cassa TNI AU A212-200 jatuh juga di kawasan Gunung Salak, Bogor, jawa Barat yang menewaskan sebanyak 18 orang.
- Tanggal 30 April 2009, terjadi kecelakaan pesawat jenis pesawat latih Sundowner milik latihan penerbangan Curug jatuh di desa Tenjo Kabupaten Bogor, sebanyak 3 orang tewas salah satunya termasuk instruktur penerbangan Nicholas Burung meninggal tak lama setelah kejadian saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
- Tanggal 12 Juni 2009, HeliPuma yang juga milik TNI AU jatuh dikawasan Lanud Atang Sendjaja, Bogor. 2 tentara mekanik tewas, sedangkan pilot Mayor (pnb) Sobic Fanani dan kopilot Lettu Wisnu dan 3 anggota TNI lainnya mengalami luka.
- Tanggal 09 Mei 2012, seperti yang sedang hangat dibicarakan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang sedang melakukan joy flight hilang kontak di kawasan Gunung Salak, Bogor. Sehari setelahnya dipastikan pesawat buatan Rusia itu jatuh di lereng Gunung Salak. Badan Pesawat pecah berkeping-keping. Dalam pesawat tersebut, terdapat 45 penumpang. Tapi seperti banyak berita yang simpang siur beredar di TV menyebutkan kurban Sulhoi adalah 47 orang
No comments:
Post a Comment