Gumuk pasir Parangtritis merupakan sebuah warisan dunia (world heritage), sebagai bentukan endapan pantai yang mencapai ketinggian 20 mpl. Di dunia hanya ada di 4 negara, salah satunya di Indonesia yaitu di Parangtritis. Selain sebagai laboratorium alam berbagai cabang ilmu kebumian fenomena alam gumuk pasir membentuk ekosistem yang khas.
Pantai yang berpasir putih ini, sekilas menyerupai tanah lot bali. hampir bisa dipastikan setiap hari libur ,terlihat banyak pengunjung duduk duduk di karang melepas ketegangan dengan memandang riak gelombang laut lepas yang di sapu angin, yang kadang tidak beraturan yang membuat riak gelombang menari kekiri kekanan.Situs tips wisata murah berbagi informasi seputar keindahan pantai kukup gunungkidul untuk andaUntuk lebih jelasnya silahkan kuti artikel Asmara Di Pantai Kukup Gunungkidul
Pantau trisik ini posisinya berada kurang lebih 37 KM dari pusar kota jogja. berada di kabupaten Kulon progo, Dan disekitar pantai ini lah yang rencanya akan di pindahkan bandara internasional yogyakarta. Pantai Trisik memiliki kekhasan dibanding pantai-pantai lainnya di Kulon Progo, yaitu suasana pedesaan pesisir yang kental sekali terasa. Disekitar pantai ini juga berdiri gubug-gubug yang menjajakan makanan. Untuk menuju pantai trisik ini sarana jalan sudah dibuat bagus dan sangat berdekaan menuju jalan utama dari arah bantul menuju pusat kota wates sebagai ibukota kulon progoMerupakan pantai landai yang berpasir putih, sangat nyaman untuk bersantai dan berjalan menyusuri pantai.
Pantai ini terkenal dengan panorama alam hijau yang menyatu dengan suasana pantai yang menyegarkan, biasa digunakan sebagai ajang lokasi perkemahan bagi wisata remaja. memang pantai ini tidak sepopuler wisata pantai di jogja lainnya, tapi di hari libur tempat ini juga terlihat banyak di kunjungi oleh remaja dan keluarga yag menghabiskan waktu dimasa libur nasional atau mingguan.sekali waktu boleh tu pantai sundak ini dikunjungi
Pantai Krakal dapat dicapai melalui jalan sepanjang 6 kilometer dari kawasan pantai Kukup, sehingga pantai Krakal merupakan mata rantai perjalanan setelah mengunjungi pantai Baron dan pantai Kukup. Jarak pantai Krakal dari Yogyakarta lebih kurang 65 kilometer dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam. Perjalanan menuju pantai Krakal ini juga melintasi bukit - bukit kapur, diselingi dengan teras - teras batu karang. Hal ini merupakan ciri dari daerah karst yang dikelola penduduk. Berdasarkan penelitian geologis, pada zaman yang silam, daerah ini merupakan dasar dari lautan yang oleh proses pengangkatan yang terjadi pada kerak bumi, dasar laut ini semakin lama semakin meninggi dan akhirnya muncul sebagai dataran tinggi. Batu - batuan karang yang nampak pada waktu itu merupakan bekas rumah binatang karang yanghidup di air laut saat itu. Pantai Krakal merupakan pantai yang paling indah, di antara seluruh hamparan pantai di sepanjang pulau Jawa. Pantai ini akan dibangun menjadi kawasan pantai dan perkampungan wisatawan, khususnya wisatawan asing, semacam tourist resort Nusa Dua di pulau Bali. Pantai Krakal, bentuk pantainya landai, berpasir putih, terhampar sepanjang lebih dari 5 kilometer. Pantai ini menerima panas matahari dari pagi hingga petang hari sepanjang tahun. Angin laut yang terhembus sangat sejuk, ombaknya cukup besar.Jalur jalan pertama :
Dari terminal Umbulharjo melalui Pojok Beteng wetan (tenggara) Kraton Yogyakarta lurus ke selatan sampai ke Obyek Wisata Kompleks Pantai Parangtritis.
Jalur jalan kedua :
Dari terminal Umbulharjo melalui daerah Imogiri (makam Raja - Raja Mataram) dan desa Siluk dengan jalan naik turun sambil menikmati pemandangan yang indah, hingga sampai ke Kompleks Obyek Wisata Pantai Parangtritis.
Jalur kedua ini berjarak ± 10 km lebih jauh dibandingkan dengan jalur pertama menggunakan Bus Umum dengan trayek tetap
* Parang Wedang :
Suatu sumber mata air panas bermineral yang tidak pernah kering sepanjang tahun, yang sering digunakan pula untuk menyembuhkan penyakit kulit.
Tempat ini dianggap sebagi tempat yang paling sakral dari seluruh kompleks kawasan Parangtritis, dimana menurut kepercayaan Jawa, merupakan tempat pertemuan antara Raja - raja yang memerintah kerajaan Yogyakarta dengan kanjeng Ratu Kidul. Pertemuan ini terjadi pada sebuah batuan yang merupakan sisa kegiatanvulkanis dimasa silam (post volcanic) yang merupakan suatu batuan intrusi di tengah hamparan pasir pantai, dengan nama watu gilang dan fasilitas yang ada seperti penginapan, Masjid, Rumah, makan dan Toilet.
No comments:
Post a Comment